Rabu, 04 Maret 2015

Materi Religiositas Kelas XII Bab 7: Keutuhan Ciptaan

KEUTUHAN CIPTAAN


A.    Kompetensi Dasar
Memahami bahwa keutuhan ciptaan merupakan tanggung jawab manusia sebagaimana dikehendaki Tuhan.

B.     Indikator pencapaian hasil belajar
Pada akhir pembelajaran peserta didik-siswi dapat:
1.       Menjelaskan pengertian keutuhan ciptaan.
2.       Mengidentifikasi contoh ketamakan manusia yang mengakibatkan kerusakan alam ciptaan.
3.       Memberi contoh gerakan-gerakan melestarikan keutuhan ciptaan.
4.       Mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari gerakan melestarikan ke­utuhan ciptaan.
5.       Memaknai firman Tuhan yang ditemukan tentang keutuhan ciptaan.
6.       Merancang kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar bersama masyarakat setempat.
7.       Mengevaluasi kegiatan

C.    Landasan Pemikiran
Orang membutuhkan air, makanan, udara, sumber energi, dan sebagainya untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Orang memperoleh semuanya ini dari sumber alam. Di sini, mengolah sumber alam tidak boleh dilakukan dengan seenaknya, orang harus tetap menjaga keseimbangan ekologis, yaitu keserasian alam dan makhluk lainnya agar menjadi seimbang dan harmonis. Tetapi, banyak keindahan alam telah rusak karena orang mengejar kebutuhan dan memuaskan keinginan.
Masalah lingkungan hidup yang cukup memprihatinkan, antara lain:
1.       Penebangan hutan secara sembarangan dan berlebihan, tanpa memperhatikan pentingnya reboisasi
2.       Pencemaran industri tenaga nuklir, yang berupa sampah radioaktif, seperti yang disimpan jutaan tahun di Sellafiled di Cumbria maupun kebocoran
proyek tenaga nuklir yang terjadi di Chernobyl Rusia, pada tahun 1985, yang menyebabkan munculnya awan radioakatif di atas Eropa Utara sehingga banyak wilayah tidak dapat dihuni.
3.       Penggunaan pupuk jenis pestisida yang menyebabkan tanah menjadi tidak produktif.
4.       Parahnya polusi udara karena asap mobil, sepeda motor, dan pabrik, yang dapat menimbulkan penyakit.
5.       Parahnya kondisi tanah karena pembuangan sampah yang seenaknya, peladangan berpindah-pindah, dan pembangunan rumah yang tidak mengindahkan kaidah lingkungan.
6.       Penambahan areal tanah yang tidak produktif.
7.       Peningkatan erosi tanah akibat gundulnya bukit dan gunung.
8.       Pendangkalan sungai yang mengakibatkan terjadinya banjir.
9.       Pengurangan air di permukaan dan di dalam tanah, bahkan air semakin kotor.
10.   Pencemaran laut sehingga menipisnya karang dan ikan-ikan.
11.   Pemukiman hidup semakin padat dan tidak sehat.
12.   Penipisan lapisan ozon.
Sekarang ini, masalah lingkungan hidup menjadi begitu luas, sehingga menuntut keterlibatan bersama. Keterlibatan ini berlangsung lama dan terjadi di tingkat lokal, nasional, dan dunia, yang bertujuan untuk memulihkan dan menjaga keutuhan ciptaan. Gerakan-gerakan ini, misalnya Kelompok Pecinta Alam, Walhi, Green Peace, lahir karena keprihatinan terhadap situasi dan kondisi dunia yang rusak akibat ulah manusia yang kurang bertanggung jawab. Gerakan gerakan ini mengajak banyak orang memperjuangkan kelestarian keutuhan ciptaan, baik di antara manusia dan alam sekitar maupun di antara manusia itu sendiri. Dampak gerakan yang dapat dirasakan, misalnya orang menjadi lebih selektif membeli produk yang ramah lingkungan, sektor industri memperhatikan Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), menghasilkan sisa (sampah) produk yang dapat di daur ulang, pemanfaatan lahan tidur, pembangunan marga satwa, diterapkan undang-undang tentang lingkungan hidup.
Bagi kaum beriman, realitas alam semesta dengan aneka macam potensi sumber dayanya, yang dikaitkan dengan Tuhan sebagai dasar dan sumber dinamika penciptaan dan keselamatan, harus dimanfaatkan dan ditanggapi dengan sikap penuh syukur dan tanggung jawab. Melalui pewartaan, dakwah, dan usaha-usaha konsientisasi atau penyadaran lain, agama dan kepercayaan diharapkan bergandengan tangan memecahkan masalah pencemaran alam dan lingkungan hidup, berusaha menjaga keutuhan dan kelestarian alam ciptaan sehingga lingkaran setan (vivious circle) kejahatan dan dosa, karena pencemaran alam ciptaan, dapat dialihkan menjadi lingkaran kebajikan atau rahmat (virtuous circle). Dalam dunia yang harmonis tercapailah keselamatan manusia seutuhnya, baik sekarang maupun masa datang.
Dengan demikian, usaha pembangunan masyarakat dan pembaruan kebudayaan yang dilakukan oleh setiap orang hendaknya mengindahkan empat orientasi pola kehidupan, yaitu Tuhan, masyarakat, dunia material, dan dirinya sendiri, yang terwujud dalam empat tugas pokok, yaitu membuka diri terhadap yang Transenden, membangun solidaritas dengan sesama, mengolah dan memelihara alam semesta, dan membangun diri sendiri. Sejak semula Tuhan telah merencanakan agar orang sehati sejiwa membarui dan menyempurnakan terus-menerus alam semesta, sehingga keutuhan ciptaan dapat terjaga. Di sini, dibutuhkan kesadaran dalam diri orang untuk mengolah dan memelihara alam semesta, serta mempunyai sikap solider dengan sesama, misalnya peduli, menghormati, menghargai. Orang menciptakan kebaikan bagi sesamanya (bonum commune), agar orang merasa senang, kerasan, dan bahagia hidup di alam semesta yang utuh dan tidak tercabik-cabik.
Kenyataan yang terjadi pada diri peserta didik-siswi adalah sikap dan tanggung jawabnya terhadap alam sangat memprihatinkan, misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya, mengotori dinding dengan coretan, tidak menutup kran air selesai menggunakannya, mengambil bunga edelweis di gunung seenaknya. Mereka kurang menyadari, dan bahkan cenderung menganggap remeh akibat perbuatan mereka yang dapat membahayakan kelestarian alam seutuhnya. Celakanya, mereka melakukan hal itu tanpa merasa bersalah. Misal­nya, meski di kelas sudah ada tempat sampah, mereka membuang sampah seenaknya, membiarkan sampah berceceran, dan mau memungut serta me-masukkannya ke tempat sampah kalau ada guru yang meminta atau ada lomba kebersihan kelas. Mereka kurang menyadari akibat yang ditimbulkan oleh kecerobohan itu, karena akan memperberat kerja petugas kebersihan atau mempengaruhi kenyamanan belajar di kelas, bahkan dapat menimbulkan penyakit. Perbuatan-perbuatan seperti itu tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di luar sekolah.
Berikut ini disajikan beberapa pandangan dari berbagai agama dan kepercayaan tentang keutuhan ciptaan. Anda juga dapat membaca sumber-sumber lain yang sesuai dengan tema untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda.
1. Agama Islam
Kehidupan makhluk Tuhan saling berkaitan. Bila terjadi gangguan terhadap salah satu, maka makhluk lain yang berada dalam lingkungan hidup tersebut ikut terganggu pula. Tuhan menciptakan segala se-suatu dalam keseimbangan dan keserasian, yang harus dipelihara agar tidak mengakibatkan kerusakan. Agama (Islam) menegaskan pula bahwa manusia ditugaskan Tuhan menjadi khalifah di bumi ini. Kekhalifahan ini mempunyai tiga unsur yang saling terkait, dan ditambah unsur keempat yang berada di luar, namun sangat menentukan arti kekhalifahan dalam pandangan Alquran. Ketiga unsur yang pertama adalah.
a. Manusia, yang dalam hal ini dinamai khalifah
b.Alam raya, yang dimaksud adalah bumi
c. Hubungan antara manusia dengan alam dan segala isinya, termasuk dengan manusia        (istikhlaf atau tugas-tugas   kekhalifahan).

2. Agama Hindu
Manusia bukanlah sebuah pulau tetapi bagian dari kosmos yang maha luas. Ini merupakan prisip fundamental Weda. Secara natural, hal ini mempunyai implikasi tanggung jawab kepada sahabat manusia dan ke seluruh dunia beserta isinya. Dalam Shanti Mantra yang diucapkan setiap hari dan mantra-mantra yang lain, doa-doa pemujaan ke hadapan-Nya bukan hanya bagi diri sendiri dan umat manusia tetapi juga untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan: "Mudah-mudahan keberuntungan diterima oleh makhluk-makhluk berkaki dua maupun berkaki empat."

3. Agama Katolik
Tuhan mengaruniakan bumi kepada manusia agar dikelola dengan baik dan penuh tanggung jawab, serta sesuai dengan tujuan yang dikehendaki
Tuhan. Kenyataannya, sekarang ini banyak orang prihatin terhadap kelestarian alam dan seisinya, yang terancam kerusakan dan kepunahan. Oleh karena itu, manusia wajib menghormati struktur kodrati dan moral yang ada, menyadari bahwa masing-masing ciptaan berperan secara khas demi keseimbangan alam pada umurnnya, dan sebagainya.

4. Agama Kristen
a.                               Manusia sebagai bagian dari lingkungan
Kitab Kejadian mengisahkan bahwa manusia mempunyai hubungan yang erat dengan alam. Ma­nusia diciptakan dari debu dan tanah sehingga tidak boleh melupakan asal usul dirinya, yaitu tanah. Di samping itu, manusia diciptakan pula sebagai gambar dan rupa Allah dan rekan sekerja Allah. Allah menempatkan manusia sebagai "sekutu Allah", "rekan sekerja Allah", dalam memelihara dunia ciptaan-Nya, yang
1)      diciptakan baik adanya
2)      diciptakan sebagai sarana mewujudkan rencana keselamatan-Nya
3)      diciptakan sebagai tempat, di mana manusia dapat mencukupi kebutuhan
            hidupnya.
b.                              Manusia sebagai Penatalayan Allah
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa manu­sia mempunyai tugas khusus dari Allah, yaitu mengusahakan dan memelihara Taman Eden. Dengan kata lain, manusia ditempatkan Allah di taman tersebut untuk menjadi pelayan-Nya. Tugas untuk meme­lihara tidak berakhir dengan diusirnya manusia dari taman itu. Selain itu, tanggung jawab untuk menguasai alam dan segala isinya, yang telah diberikan Allah, bukan berarti bahwa orang boleh berbuat semaunya. Kalau itu yang terjadi, maka orang telah menyalahgunakan kekuasaan tersebut dan merusak kepercayaan Allah kepadanya.

5. Agama Budha
Alam ini adalah keseimbangan yang secara alamiah terbentuk. Karenanya, setiap tindakan yang menyebabkan ketergangguan atas keseimbangan tersebut akan membawa kerugian bagi semua penghuninya.
Melalui materi pokok ini, mereka diajak untuk makin menyadari bahwa Tuhan menghendaki dirinya terlibat dalam merawat, mengelola, dan melestarikan ciptaan-Nya demi kebahagiaan seluruh umat manusia.

Latihan

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas !
  1. Jelaskan pengertian keutuhan diciptakan!
  2. Sebutkan contoh ketamakan manusia yang mengakibatkan kerusakan alam ciptaan!
  3. Sebutkan contoh gerakan – gerakan melestarikan keutuhan ciptaan!
  4. Jelaskan hasil yang diperoleh dari gerakan melestarikan keutuhan ciptaan!
  5. Jelaskan makna firman Tuhan yang ditemukan tentang keutuhan kehidupan!
6.      Menurut agama Krsten manusia diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah dan rekan sekerja Allah. Tunjukkan 3 bukti yang mendukung pernyaaan tersebut !
7.      Sebutkan 3 unsur kekhalifahan manusia dalam pandangan Al-Quran !
8.      Jelaskan prinsip fundamental Weda !
9.      Sebutkan gerakan masyarakat pencinta keutuhan ciptaan alam !

  1. Bagaimana penilaian atau tanggapan Anda alas pelaksanaan kerja bakti membersih
    lingkungan dan sekitarnya; bersama masyarakat setempat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar