Rabu, 04 Maret 2015

Materi Religiositas Kelas XII Bab 10: Keluarga Harmonis dan Sejahtera sebagai Landasan Pembangunan Masyarakat

Materi Pokok 10
KELUARGA HARMONIS DAN SEJAHTERA
SEBAGAI LANDASAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT

A.    Kompetensi Dasar
Memahami bahwa keluarga harmonis dan sejahtera merupakan landasan pembangunan masyarakat
B.     Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Pada akhir pembelajaran peserta didik-siswi dapat:
1.        Menjelaskan keluarga sebagai sel masyarakat.
2.        Menjelaskan peranan dan tanggung jawab keluarga dalam hidup bermasyarakat.
3.        Menjelaskan pengaruh timbal balik antara keluarga dan masyarakat.
4.        Membuat syair lagu atau slogan atau puisi atau surat yang berisi mengenai pentingnya keluarga harmonis dan sejahtera untuk membangun masyarakat.

C.    Landasan Pemikiran
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat, yang disebut sel atau inti masyarakat. Apabila keluarga baik dan harmonis, masyarakat juga menjadi baik. Sebaliknya, apabila keluarga tidak baik dan tidak harmonis, masyarakat akan kacau. Apabila masyarakat baik, keluarga-keluarga akan terpengaruh menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila masyarakat bobrok, keluarga keluarga akan kacau. Tampaklah bahwa situasi keluarga dan situasi masyarakat erat sekali hubungannya. Di sini, keluarga merupakan sekolah hidup sosial yang pertama dan tak tergantikan. Keluarga menjadi tempat paling manusiawi bagi orang untuk mengembangkan ikatan afektif dan rasa krasan. Keluarga menjadi tempat yang paling cocok memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, misalnya saling bersatu, saling menghormati, dialog, perjumpaan, kesediaan tanpa pamrih, pelayanan, solidaritas.
Keluarga bisa berperan dalam kehidupan masyarakat, baik secara langsung, yaitu menjadi pengurus RT atau RW atau PKK, dan sebagainya maupun tidak langsung, yaitu mengikuti kerja bakti, memberi dana gotong royong, menjaga kebersihan lingkungan, ketertiban, dan keindahan lingkungannya. Keluarga berusaha untuk terlibat dalam menyejahterakan masyarakat, misalnya mengembangkan pikiran, perencanaan, tenaga, dan daya untuk menjawab kebutuhan dan keprihatinan warga masyarakat, memprakarsai membuat jalan setapak, menyumbang penerangan jalan, memberikan obat-obatan secara gratis. Tetapi, ada hambatan yang dialami keluarga untuk terlibat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik yang bersifat jasmani (sakit, tugas luar kota terus-menerus, dan sebagainya), material (tidak mempunyai dana), maupun rohani (egoisme, acuh tak acuh, dan sebagainya). Sebaliknya, masyarakat diharapkan berperan dalam kehidupan keluarga, antara lain melayani kebutuhan keluarga, menolong keluarga, memberi rasa aman keluarga, dan sebagainya.
Keluarga sebagai persekutuan pribadi-pribadi mempunyai makna dan martabat tersendiri. Keberadaan keluarga tidak hanya untuk masyarakat, meskipun keluarga sangat berarti bagi masyarakat dan memberi sumbangan yang tak ternilai bagi masyarakat. Hubungan erat antara keluarga dan ma­syarakat ini menuntut keluarga untuk terbuka dan mengambil bagian dalam masyarakat dan pembangunannya, juga menuntut masyarakat untuk melaku-kan tugas asasinya, yaitu menghormati dan mengembangkan keluarga. Ke­luarga dan masyarakat mempunyai fungsi saling melengkapi dan mengem­bangkan.
Di sini, karena kebaikan keluarga merupakan nilai yang mutlak bagi masyarakat sipil, maka para pemimpin masyarakat diharapkan melakukan segala daya upaya untuk menjamin agar keluarga-keluarga memperoleh bantuan ekonomis, sosial, pendidikan, politis, budaya, dan segala yang dibutuhkan untuk menghadapi semua tanggung jawabnya. Sebaliknya, setiap keluarga dapat member! sumbangan yang sangat berharga untuk masyarakat dan keluarga diharapkan berperan secara aktif dalam pengembangan masya­rakat. Kesejahteraan keluarga tentu merupakan sumbangan bagi kesejahteraan masyarakat, tetapi kesejahteraan masyarakat hendaknya diukur menurut kesejahteraan keluarga. Berikut ini disajikan beberapa pandangan dari berbagai agama dan kepercayaan tentang keluarga harmonis dan sejahtera sebagai landasan pembangunan masyarakat. Anda juga dapat membaca sumber-sumber lain yang sesuai dengan tema untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda.



1. Agama Islam
Keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang punggungnva. Kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu bangsa atau kebodohan dan keterbelakangannya adalah cerminan dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup dalam masyarakat bangsa tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil yang menjadi pen-dukung dan pembangkit lahir bangsa dan masyarakat. Selama pembangkit itu mampu menyalurkan arus yang kuat lagi sehat, selama itu pula masyarakat bangsa itu akan menjadi sehat dan kuat. Memang, keluarga mempunyai andil yang besar bagi bangun runtuhnya suatu masyarakat. Walaupun harus diakui pula bahwa masyarakat secara keseluruhan dapat mempengaruhi pula keadaan keluarga.
2. Agama Hindu
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa kerjasama atau berkelompok, baik sebagai keluarga maupun kelompok sosial lainnya. Bentuk yang paling umum dalam ajaran agama Hindu adalah bentuk kelompok yang disebut keluarga (kula warga), warnadharma dan jati; asrama dharma, kewilayahan atau desa, agama (kepercayaan agama), dan kelompok sosial lainnya

3. Agama Buddha
Dalam kehidupan, interaksi pribadi dan masyarakat sangat berkaitan dan saling menunjang, karena kemajuan pribadi tidak terlepas dengan adanya orang lain. Hal ini telah ditekankan oleh Sang Budha dalam pembinaan terhadap para pengikutnya. Seorang budhis yang baik tidak berpaling dari setiap masalah kemasyarakatan, juga tidak menolak untuk bekerja demi kebaikan masyarakat. Bagi kehidupan rumah tangga maupun kehidupan vihara, Sang Budha menggariskan etika sosial atas dasar persaudaraan dan kasih sayang timbal balik antar manusia dalam hubungan sosial mereka serta terus-menerus mendorong mereka untuk berdampingan secara damai \dan bahagia.

4. Agama Katolik
Keluarga sebagai persekutuan pribadi-pribadi mempunyai makna dan martabat sendiri. Adanya keluarga tidak semata-mata untuk masyarakat, tetapi keluarga memang sangat berarti bagi masyarakat dan memberi sumbangan yang tak ternilai kepada masya­rakat. Kesejahteraan keluarga tentu merupakan sum­bangan bagi kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat harus diukur menurut kesejahteraan ke­luarga. Keluarga Kristiani dapat memberi sumbangan yang sangat berharga bagi masyarakat dan diharapkan berperan serta secara aktif dalam pengembangan masyarakat.

5. Agama Kristen
Dalam hukum kelima, Allah memerintahkan Israel untuk menghormati orang tua. Ini adalah dasar bagi kehidupan keluarga. Tanpa rasa hormat terhadap orang tua, keluarga tidak akan lagi mempunyai arti apa pun. Padahal keluarga adalah unsur yang paling kecil dan inti dari kehidupan bermasyarakat. Karena itu, keluarga harus mendapat perhatian yang khusus.
Melalui materi pokok ini, peserta didik-siswi diajak menyadari peran keluarga dalam masyarakat, agar menjadi warga masyarakat yang sesuai dengan ke-butuhan dan situasi kondisi setempat.

Latihan

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas !
1.       Jelaskan pengertian keluarga sebagai sel masyarakat!
2.       Jelaskan peranan dan tanggung jawab keluarga dalam membangun masyarakat!
3.       Jelaskan pengaruh timbal balik antara keluarga dan masyarakat!
4.       Jelaskan arti sifat monogami dalam perkawinan Katolik !
Jelaskan artinya bahwa kelaarga adalah persekutuan dua pribadi !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar