Rabu, 02 September 2015

Rangkuman Materi Kelas XII, Bab.I B: Panggilan Hidup Berkeluarga

  B. PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA


Hidup berkeluarga atau perkawinan bagi orang dewasa merupakan pilihan jalan hidup. Perkawinan adalah persekutuan yang khas antara laki-laki dan perempuan di mana mereka saling mengisi dan menyempurnakan, sehingga mereka dapat menjadi kepala keluarga dan hati keluarga yang penuh demi mencapai kebahagiaan. Hidup berkeluarga yang diawali dengan perkawinan merupakan panggilan hidup, yakni panggilan untuk menjadi rekan kerja Allah dalam melangsungkan karya penciptaan-Nya demi perkembangan hidup dan berlangsungnya generasi hidup manusia.
Perkawinan merupakan persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar dan bebas menyerahkan diri beserta segala kemampuannya untuk selamanya. Dalam penyerahan itu suami istri berusaha makin saling menyempurnakan dan saling membantu.  Hanya dalam suasana saling menghormati dan menerima inilah, dalam keadaan manapun juga, persekutuan cinta dapat berkembang hingga tercapai kesatuan hati yang dicita-citakan.
1.      Berbagai pandangan tentang perkawinan:
a.       Pandangan Tradisional: Perkawinan adalah ikatan antara laki-laki dan perempuan, antara keluarga laki-laki dan keluarga perempuan.
b.      Pandangan Sosial: Perkawinan adalah persekutuan hidup yang mempunyai bentuk, tujuan dan hubungan yang khusus. Suami-istri akan mencapai kesempurnaan dan kepenuhannya sebagai manusia. Menjadi bapak dan ibu dan hidup di tengah masyarakat.
c.       Pandangan Hukum: Perkawinan adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan, dan perjanjian antara kerabat laki-laki dan kerabat perempuan. Perjanjian di depan masyarakat agama dan Negara yang membuat perkawinan menjadi SAH.
d.      Pandangan Antropologis: Perkawinan adalah persekutuan CINTA; sebuah jalinan persekutuan yang diawali dengan CINTA, berkembang atas dasar CINTA dan bahagia karena CINTA.
2.      Makna Hidup Berkeluarga
Keluarga adalah sekolah kemanusiaan. Namun supaya kehidupan dan perutusan keluarga dapat mencapai kepenuhan, dituntut komunikasi batin yang baik, yang ikhlas dalam pendidikan anak. Keluarga adalah tempat pendidikan untuk memperkaya kemanusiaan.
a.       Tugas dan tanggungjawab seorang suami/bapak
Suami sebagai kepala keluarga: harus bisa memberi nafkah lahir-batin kepada istri dan keluarga. Mencari nafkah adalah tugas pokok seorang suami, sedapatnya tidak terlalu dibebankan kepada istri dan anak-anak. Maka seorang suami harus memiliki pekerjaan. Suami sebagai partner istri, suami hendaknya menjadi mitra dari istrinya. Pada masa sekarang inibanyak wanita yang menjadi wanita karier, maka perlulah suami menjadi pendamping, penyokong dan pemberi semangat baginya. Suami sebagai pendidik, tugas mendidik anak bukan hanya tanggunggjawab istri/ibu, melainkan juga tanggungjawab suami/bapak. Sosok ayah bagi seorang anak tidak pernah tergantikan. Ayah menjadi figure teladan/panutan bagi anak-anaknya.
b.      Tugas dan tanggung jawab seorang istri/ibu
Istri sebagai hati dalam keluarga. Sebagai hati keluarga, istri/ibu menciptakan suasana kasih saying, ketentraman, keindahan, dan keharmonisan dalam keluarga. Istri sebagai mitra dari suami. Sebagai mitra, istri dapat membantu suami dalam tugas dan kariernya. Bantuan yang dimaksudkan disini seperti memberikan sumbangan saran, dan dukungan moril. Istri sebagai pendidik, ibu/istri merupakan pendidik yang pertama dan utama dari anak-anaknya.  Hal ini berarti ibu adalah pendidik yang ulung.
c.       Kewajiban anak terhadap Orangtua
Beberapa hal dasar yang menjadi kewajibananak terhadap orangtua adalah: mengasihi orangtua, bersikap dan berperilaku penuh syukur serta bersikap/berperilaku hormat kepada orangtua.
3.      Cinta Kasih dan Komunikasi dalam Keluarga
Pentingnya cinta dalam hidup manusia. Inti ajaran Kristen adalah Cinta KAsih. “Hendaknya kamu saling mencintai seperti Aku telah mencintai kamu” (Yoh.15:12). Cinta membahagiakan orang dan memungkinkan manusia berkembang secara sehat dan seimbang. Cinta yangjujur dan persahabatan sejati antar manusia memungkinkan perwujudan diri yang sehat dan seimbang, menghindar gangguan psikis dan dapat menyembuhkan orang yang menderita sakit jiwa.
Membina cinta dalam keluarga. Tujuan perkawinan pertama-tama adalah membina cinta kasih ntara suami-istri, menjalin hubungan perasaan yang mesra antara kedua partner yang ingin hidup bersama untuk selama-lamanya.
Komunikasi dalam Keluarga. Berkomunikasi berarti menyampaikan pikiran,dan  perasaan kita kepada orang lain. Berkomunikasi tentang hal-hal yang sama-sama diketahui dan dirasakan akan terasa jauh lebih mudah. Dalam berkomunikasi ada banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain saling mendengarkan dan saling terbuka. Mendengarkan: Semua orang yang tidak tuli bisa mendengarkan. Tetapi yang bisa mendengar belum tentu pandai mendengarkan. Mendengarkan suatu komunikasi harus dilakukan dengan pikiran dan hati serta segenap indra diarahkan kepada si pembicara. Keterbukaan. Orang yang mau senantiasa tumbuh sesuai dengan jaman adalah orang yang terbuka untuk menerima masukan dari orang lain, merenungkannya dengan serius, dan mengubah diri bila perubahan dianggapnya sebagai pertumbuhan kearah kemajuan. Terbuka untuk menyatakan dan terbuka untuk mendengarkan. Terbuka untuk menyatakan diri dengan jujur, terbuka pula untuk menerima orang lain sebagaimana adanya.


                                 PERTANYAAN  REFLEKTIF
                   1.      Apa makna keluarga bagi Anda!
                   2.      Apa manfaat komunikasi dalam keluarga!
                   3.      Apa peran suami/bapak, istri/ibu serta anak dalam keluarga?
                   4.      Apakah pandangan sosial mengenai perkawinan?
                   5.      Jelaskan pentingnya cinta kasih dalam keluarga!
 
Sumber:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII, Buku Siswa, 2015.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII, Buku Guru, 2015.
3. Foto: Dokumen Pribadi

Minggu, 02 Agustus 2015

Rangkuman Materi Kelas XII Bab I: Panggilan Hidup

RANGKUMAN MATERI
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS XII

KOMPETENSI DASAR
1.1.  Menghayati panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam  menjawab panggilan hidup tersebut
2.1. Berperilaku tanggung jawab  pada  panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam  menjawab panggilan hidup tersebut
3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam  menjawab panggilan hidup tersebut
4.1 Melaksanakan panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam  menjawab panggilan hidup tersebut

A.     PEMAKNAAN HIDUP
Manusia pada hakikatnya diciptakan oleh Allah yang Maha Kuasa dengan segala rencana-Nya, yakni karya keselamatan dalam hidupnya. Manusia menjadi objek dan subjek dari rencana Tuhan itu. Oleh karena itu, pribadi manusia mempunyai peran sentral bagi terwujudnya Kerajaan Allah. Dengan demikian manusia dipanggil untuk ikut serta bekerja bersama Allah, mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Itulah makna dari panggilan hidup manusia.
Sejak awal mula, manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, memiliki  kesempurnaan yang paling tinggi di banding mahkluk ciptaan yang lain. Itu menunjukkan bahwa manusia adalah harta kesayangan Allah, mahkluk paling sempurna, dipanggil dan diikutsertakan dalam karya Allah, yakni mengembangkan dan menyempurnakan kehidupan. Oleh karena itu, hidup manusia semata-mata merupaka anugerah Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Ada tiga kategori bentuk pertanggungjawaban atas hidup manusia, yakni mempertahankan hidup (menghormati, menjaga, merawat, memelihara hidup), memaknai hidup (berperanan, aktivitas, karya, pelayanan) dan mengembangkan hidup (mencapai kemajuan, prestasi, belajar tiada henti). Pada prinsipnya, hidup yang merupakan anugerah itu harus disyukuri dan dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya. Sebagaimana diungkapkan oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma (Rom.14: 10-12) sebagai berikut:


10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." 12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.



Simaklah syair lagu “Masih ada Waktu” (Ebiet G Ade) berikut ini:
Bila masih mungkin kita menorehkan batin,atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas,
Mumpung masih ada kesempatan buat kita, Mengumpulkan doa perjalanan abadi.
Kita mesti ingat tragedi yang memilukan, Kenapa harus mereka yang pergi menghadap
Tentu ada hikmah yang harus kita petik,Atas nama jiwa mengheningkan cipta.

**. Kita meski bersyukur, Bahwa kita masih di beri waktu, Entah sampai kapan, Tak ada yang dapat menghitung
Hanya atas kasihNya, Hanya atas kehendakMu,Kita masih bertemu matahari, Kepada rumput ilalang
Kepada bintang gemintang, Kita dapat mencoba meminjam catatannya

Sampai kapan kita berada, Waktu yang masih tersisa,Semuanya menggeleng, Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti,Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud, Mumpung kita masih diberi waktu
(kembali ke **)

Syair lagu tersebut mengingatkan kita bahwa hidup ini hanyalah sementara, dan merupakan kesempatan untuk “mengumpulkan bekal” menuju kehidupan yang bersifat abadi. Kita perlu menyadari bahwa antara kelahiran (awal hidup) dan kematian (akhir hidup) terdapat kenyataan, peluang/kesempatan, tawaran, kemungkinan dan segala dinamika yang amat komplek dalam hidup ini. Itulah moment kehidupan yang perlu kita isi dan kita maknai sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Sang Pencipta. Dalam rangka pemaknaan hidup, kita dapat menentukan sikap, pilihan atau komitmen terkait dengan status hidup maupun bidang profesi atau karier. Pilihan itu kita tempatkan dalam rangka menanggapi panggilan Tuhan. Untuk menanggapi panggilan hidup inilah, kita akan mengenal dan memahami panggilan hidup berkeluarga, panggilan hidup membiara dan panggilan karya/profesi.



Pendalaman Refleksi:
1.       Apakah maksudnya bahwa hidup ini adalah anugerah?
2.       Hidup yang adalah anugerah ini harus dipertanggungjawabkan kepada sang Pemberi Hidup. Jelaskan dan beri contoh bentuk-bentuk pertanggungjawaban atas hidup ini!
3.       Jelaskan apa yang dimaksud Panggilan Hidup?
4.       Sebagai gambaran awal, cobalah uraikan kehidupan seperti apa yang ingin kamu jalani! Cita-cita, mimpi, harapan seperti apa yang ingin kamu capai dalam kehidupanmu!
 
Sumber:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII, Buku Siswa, 2015.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII, Buku Guru, 2015.







Jumat, 22 Mei 2015

KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (KLS XI IPA3 dan XI IPS2)

 BAHAN UTAMA: BAB IV : TUGAS-TUGAS GEREJA
                                  BAB V   : GEREJA DAN DUNIA


MATERI
INDIKATOR PENILAIAN
Pengertian Gereja sebagai umat
Allah
menyebutkan contoh sikap yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beragama.
Gereja sebagai Karya keselamatan Allah
Menyebutkan ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah
Arti dan makna gereja sesudah Konsili Vatikan II
memahami definisi Gereja menurut Katekismus Gereja Katolik.
Tugas-Tugas Gereja
menyebutkan tugas-tugas Gereja
Gereja yang Menguduskan
Menjelaskan misi utama Gereja dalam dunia
Tugas utama Gereja
menjelaskan bahwa tugas utama Gereja adalah melanjutkan karya Yesus yaitu ……
Gereja yang Mewartakan Kabar Sukacita.
menjelaskan inti ajaran Yesus tentang Perdamaian dan Keadilan.
Peran Umat Allah dalam Gereja
menyebutkan peran umat beriman dalam kesatuannya dengan Roh Kudus..
Gereja yang menguduskan (liturgia)
menyebutkan makna Liturgi dalam gereja Katolik.
menyebutkan aspek penting yang harus menjadi perhatian dalam perayaan liturgi.
Menjelaskan syarat supaya liturgi menjadi doa yang benar.
mengidentifikasikan alasan dasar mengapa perayaan liturgi sangat berarti bagi Gereja
Gereja yang Melayani
menjelaskan krisis finansial global yang dihadapi bangsa Indonesia.
Gereja yang memberi kesaksian
Menjelaskan  Ajaran Gereja mengenai hak dan kewajiban berbagai anggota masyarakat demi kebaikan bersama.
Gereja yang membangun persekutuan
Menjelaskan  Sifat Gereja sebagai umat Allah
Makna Sakramen dan unsur pentiong di dalamnya
menjelaskan arti kata "Mysterion".  
Menjelaskan bahwa sakramen adalah tanda keselamatan Allah yang diberikan kepada manusia, untuk …….
menyebutkan dua unsur penting dalam sakramen Gereja Katolik.

Yesus Kristus sebagai simbol Sakramen.
menyebutkan tanda yang disimbolkan dalam sakramen gereja.

menjelaskan bahwa perayaan Paskah.dilaksanakan untuk mengenang peristiwa . . . .
Perayaan Gereja.
menjelaskan makna hari Raya Kamis Putih
Pengertian unsur sakramen
Menjelaskan arti salah satu unsur sakramen yang disebut sebagai forma.
Gereja yang Bersaksi
menyebutkan tokoh-tokoh pemerhati martabat orang-orang miskin.
Perayaan Sakramewn
perayaan Sakramen merupakan pertemuan antara ……..
menjelaskan ciri dari orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan Tuhan.
menjelaskan makna sakramen tobat
Gereja yang Mewartakan
menjelaskan sejarah pewartaan Injil di Indonesia (Hindia Belanda), para pastor Belanda menyebut salah satu daerah misi di Jawa sebagai Betlehem van Java.
Sakramentali
menyebutkan hal-hal yang termasuk dalam sakramentali.
Masalah-masalah dunia
menyebutkan masalah mendesak yang dihadapi oleh Dunia sekarang ini.
Menjelaskan contoh-contoh masalah lingkungan .
menjelaskan hal yang merupakan akibat dari pemanasan global
Pewartaan awal di Jawa
Menjelaskan awal mula pewartaan misi di Jawa
menyebutkan nama Pastur Belanda yang ditugaskan untuk membuka pewartaan Injil di tanah Jawa.

menyebutkan dan menjelaskan kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh para pastor Belanda dalam menjalankan misi pewartaan Injil di tanah Jawa.
Ajaran Sosial Gereja
menjelaskan Ensiklik (Surat Paus) tentangAjaran Sosial Gereja yang ditulis oleh Paus Leo XII.
Menjelaskan  Ensiklik Paus Yohanes XXIII yang diberi judul “Pacem in Terris
menyebutkan Inti pokok perhatian Gereja terhadap masalah-masalah sosial adalah untuk …..
menjelaskan ensiklik Paus Benediktus XVI tentang perkembangan integral manusia dalam kasih dan kebenaran.

Ciri Jemaat Perdana
Menyebutkan  ciri-ciri dari pengikut Kristus yang pertama (Jemaat Kristen Perdana).
menjelaskan ciri-ciri seseorang yang memiliki sukacita batin dari dalam dirinya
Ajaran Sosial Gereja
menjelaskan upaya-upaya untuk menegakkan pelaksanaan dan perjuangan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

menjelaskan hambatan yang dihadapi oleh Gereja dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera.
menjelaskan sikap batin seseorang yang sungguh memiliki cinta sejati.
Ajaran Sosial Gereja
menjelaskan isi ensiklik Paus Yohanes Paulus II , Sollicitudo Rei Socialis.
Hak Asasi Manusia
menjelaskan peristiwa pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi pada tahun 1998
Citra Alah
menjelaskan tujuan/maksud Allah dalam menciptakan manusia.
Gereja dan Dunia
mengidentifikasi sikap yang tepat dalam menghadapi masalah dunia.
menjelaskan situasi Dunia sekarang dilihat dari segi Sosial, Ekonomi, Lingkungan dan Budaya?
menjelaskan  hubungan antara Tuhan, Cinta Sejati dan Pengampunan