Melaksanakan Firman Tuhan dengan Iman dan Syukur
A. Landasan Pemikiran
Kitab Suci agama dan kepercayaan merupakan pedoman bagi hidup umat beriman. Mereka percaya bahwa melalui kitab suci dan kitab ajaran Tuhan
menyampaikan firmanNya. Umat beriman itu sendiri menerima firman dengan cara
membaca atau mendengarkan. Dengan firmannya, Tuhan mendekati dan
menyapa manusia. Umat beriman percaya bahwa dengan firman itu Tuhan menghendaki
agar semua orang diselamatkan, mendapatkan kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.

Pada dasarnya, orang dianugerahi kebebasan untuk memilih, apakah mau
percaya atau tidak percaya pada firman yang disampaikan kepadanya. Orang bebas
menentukan sikap terhadap cinta Tuhan itu sehingga orang bebas memilih agama
dan kepercayaan yang akan dianut. Tuhan juga memberikan kemerdekaan yang
seluas-luasnya bagi semua orang untuk menanggapi karsa dan cintaNya, melalui
berbagai cara dan jalan.
Dalam realitas masyarakat, kebebasan ini belum
dihargai dan belum terwujud secara konkret, masih ada kecurigaan antar pemeluk
agama dan kepercayaan yang berbeda, karena orang beranggapan bahwa ajaran agama
dan kepercayaannya sendiri yang paling benar. Padahal semua ajaran agama dan
kepercayaan mengandung ajaran dan nilai-nilai yang baik. Semua menjunjung
tinggi martabat manusia sebagai kenyataan yang luhur. Selain itu, firman Tuhan
yang tertuang dalam berbagai kitab suci atau ajaran agama dan kepercayaan di
dunia ini mengajarkan bagaimana orang hidup seturut jalan Tuhan dan kebaikan
abadi. Tidak ada yang menyangkal bahwa firman Tuhan itu menjadi dasar ajaran agama
dan kepercayaan, yang mempertemukan suatu kenyataan tunggal, yaitu keselamatan
dan kebaikan semua orang.
B. Pandangan Agama-agama dunia
1. Agama Islam
Alquranul Karim ialah Kalamullah (Firman Allah)
yang diwahyukan kepada Rasulnya (Nabi Muhammad SAW), yang dipandang beribadah
kalau dibaca dan harus dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia sampai
akhir zaman. Keluarga bersikap dan berperilaku sesuai ajaran Alquran, maka
keluarga itu disebut keluarga yang Qurani. Keluarga Qurani tentu
memiliki jalan hidup berkeluarga sesuai ajaran Alquran, yaitu membentuk
keluarga yang memperoleh ridha Allah dan memperoleh kesejahteraan dunia serta
akhirat. Keluarga yang demikian tentu menjalin hubungan baik dengan Allah SWT,
yaitu dengan jalan bertakwa kepada-Nya.
2. Agama Kristen
Alkitab adalah firman Allah, bukan dalam arti bahwa
kata demi kata di dalamnya diucapkan atau dikirim oleh Allah dari surga,
melainkan dalam arti bahwa tulisan yang terhimpun di dalamnya dipakai oleh Allah
sebagai alat dalam pekerjaan penyelamatan-Nya. Jadi, hidup Gereja mempergunakan
Alkitab sebagai pedoman dasariahnya untuk hidup, artinya Gereja mempergunakan
Alkitab untuk tugasnya memberitakan penyelamatan Allah.
Iman dipahami sebagai sikap dan tindakan manusia
yang percaya kepada kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus. Percaya (to
believe) dan mempercayakan diri (to trust) adalah sikap dan tindakan
Manusia yang mau mengarahkan, mengandalkan hidup kepada Allah dan dalam Allah.
Sikap manusia yang selalu ingin bersekutu dengan Allah. Dalam iman ini
terkandung ketaatan kepada Allah, yaitu sikap percaya kepada Allah. Dasar dari
iman adalah pengetahuan tentang Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus
Kristus.
3. Agama Hindu
Seperti halnya setiap ajaran agama memberikan
tuntunan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat ; manusia lahir dan batin dan
diyaakini pula bahwa ajaran agama itu bersumber pada kitab suci, demikian pula umat Hindu yakin bahwa kitab sucinya itu
merupakan wahyu atau sabda Tuhan Yang Maha Esa
yang disebut Sruti yang artinya yang didengar (revealed teachings).
Veda sebagai himpunan sabda atau wahyu berasal dari: Apauruseya yang
artinya bukan dari Purusa atau manusia, sebab para Resi penerima wahyu berfungsi
hanya sebagai instrumen,(sarana) dari Tuhan Yang Maha Esa untuk rnenyampaikan
ajaran suci-Nya.
4. Agama Katolik
Iman adalah jawaban atas panggilan yang diterima dengan penuh percaya. Dengan menanggapi panggilan/tawaran kasih Allah, orang dituntun dan diterangi oleh Roh Kudus sehingga semakin mengerti dan memahami semakin besarnya cinta kasih. Iman juga berarti keutamaan adikodrati, artinya suatu rahmat ilahi yang tidak bisa dilakukan manusia atas kekuatannya sendiri.
Melalui materi pokok ini, siswa-siswi SMA/SMK
diharapkan semakin termotivasi untuk tekun membaca dan mempelajari kitab suci
atau ajaran agama dan kepercayaannya. Mereka yang melaksanakan ajaran kitab
suci atau ajaran agama dan kepercayaan sebatas rutinitas dan sekadar menaati
aturan-aturan, diharapkan semakin meningkatkan kesadarannya untuk melaksanakan
ajaran karena cintanya akan firman Tuhan. Dengan demikian, dalam diri mereka
diharapkan semakin tumbuh dan berkembang kehidupan iman takwa, dan syukurnya
berdasarkan firman tuhan atau ajaran agama dan kepercayaan masing – masing.
Sumber pustaka: Komisi Kateketik KAS dan Majelis Pendidikan Katolik KAS, Pendidikan Religiositas untuk SMA kelas 2, Tuhan Mendekati Manusia, Yogyakarta, Kanisius, 2005, hlm.51-55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar