Materi Pokok 10
KELUARGA HARMONIS DAN
SEJAHTERA
SEBAGAI LANDASAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
A. Kompetensi Dasar
Memahami bahwa keluarga harmonis dan sejahtera merupakan landasan
pembangunan masyarakat
B. Indikator Pencapaian
Hasil Belajar
Pada akhir pembelajaran peserta
didik-siswi dapat:
1.
Menjelaskan keluarga sebagai sel masyarakat.
2.
Menjelaskan peranan dan tanggung jawab keluarga dalam
hidup bermasyarakat.
3.
Menjelaskan pengaruh timbal balik antara keluarga dan
masyarakat.
4.
Membuat syair lagu atau slogan atau puisi atau surat yang
berisi mengenai pentingnya keluarga harmonis dan sejahtera untuk membangun
masyarakat.
C. Landasan Pemikiran
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat, yang disebut sel atau
inti masyarakat. Apabila keluarga baik dan harmonis, masyarakat juga menjadi
baik. Sebaliknya, apabila keluarga tidak baik dan tidak harmonis, masyarakat
akan kacau. Apabila masyarakat baik, keluarga-keluarga akan terpengaruh menjadi
lebih baik. Sebaliknya, apabila masyarakat bobrok, keluarga keluarga akan
kacau. Tampaklah bahwa situasi keluarga dan situasi masyarakat erat sekali
hubungannya. Di sini, keluarga merupakan sekolah hidup sosial yang pertama dan
tak tergantikan. Keluarga menjadi tempat paling manusiawi bagi orang untuk
mengembangkan ikatan afektif dan rasa krasan. Keluarga menjadi tempat yang
paling cocok memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, misalnya saling bersatu, saling
menghormati, dialog, perjumpaan, kesediaan tanpa pamrih, pelayanan,
solidaritas.
Keluarga bisa berperan dalam kehidupan masyarakat, baik secara langsung,
yaitu menjadi pengurus RT atau RW atau PKK, dan sebagainya maupun tidak
langsung, yaitu mengikuti kerja bakti, memberi dana gotong royong, menjaga
kebersihan lingkungan, ketertiban, dan keindahan lingkungannya. Keluarga
berusaha untuk terlibat dalam menyejahterakan masyarakat, misalnya
mengembangkan pikiran, perencanaan, tenaga, dan daya untuk menjawab kebutuhan
dan keprihatinan warga masyarakat, memprakarsai membuat jalan setapak,
menyumbang penerangan jalan, memberikan obat-obatan secara gratis. Tetapi, ada
hambatan yang dialami keluarga untuk terlibat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, baik yang bersifat jasmani (sakit, tugas luar kota terus-menerus,
dan sebagainya), material (tidak mempunyai dana), maupun rohani (egoisme, acuh
tak acuh, dan sebagainya). Sebaliknya, masyarakat diharapkan berperan dalam
kehidupan keluarga, antara lain melayani kebutuhan keluarga, menolong keluarga,
memberi rasa aman keluarga, dan sebagainya.
Keluarga sebagai persekutuan pribadi-pribadi mempunyai makna dan martabat
tersendiri. Keberadaan keluarga tidak hanya untuk masyarakat, meskipun keluarga
sangat berarti bagi masyarakat dan memberi sumbangan yang tak ternilai bagi
masyarakat. Hubungan erat antara keluarga dan masyarakat ini menuntut keluarga
untuk terbuka dan mengambil bagian dalam masyarakat dan pembangunannya, juga
menuntut masyarakat untuk melaku-kan tugas asasinya, yaitu menghormati dan
mengembangkan keluarga. Keluarga dan masyarakat mempunyai fungsi saling
melengkapi dan mengembangkan.
Di sini, karena kebaikan keluarga merupakan nilai yang mutlak bagi
masyarakat sipil, maka para pemimpin masyarakat diharapkan melakukan segala
daya upaya untuk menjamin agar keluarga-keluarga memperoleh bantuan ekonomis,
sosial, pendidikan, politis, budaya, dan segala yang dibutuhkan untuk
menghadapi semua tanggung jawabnya. Sebaliknya, setiap keluarga dapat member!
sumbangan yang sangat berharga untuk masyarakat dan keluarga diharapkan
berperan secara aktif dalam pengembangan masyarakat. Kesejahteraan keluarga
tentu merupakan sumbangan bagi kesejahteraan masyarakat, tetapi kesejahteraan
masyarakat hendaknya diukur menurut kesejahteraan keluarga. Berikut ini disajikan beberapa pandangan dari
berbagai agama dan kepercayaan tentang keluarga harmonis dan sejahtera sebagai
landasan pembangunan masyarakat. Anda juga dapat membaca
sumber-sumber lain yang sesuai dengan tema untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan Anda.
1.
Agama Islam
Keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang
punggungnva. Kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu bangsa
atau kebodohan dan keterbelakangannya adalah cerminan dari keadaan
keluarga-keluarga yang hidup dalam masyarakat bangsa tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil yang menjadi
pen-dukung dan pembangkit lahir bangsa dan masyarakat. Selama pembangkit itu
mampu menyalurkan arus yang kuat lagi sehat, selama itu pula masyarakat bangsa
itu akan menjadi sehat dan kuat. Memang, keluarga mempunyai andil yang besar
bagi bangun runtuhnya suatu masyarakat. Walaupun harus diakui pula bahwa
masyarakat secara keseluruhan dapat mempengaruhi pula keadaan keluarga.
2.
Agama Hindu
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup
tanpa kerjasama atau berkelompok, baik sebagai keluarga maupun kelompok sosial
lainnya. Bentuk yang paling umum dalam ajaran agama Hindu adalah bentuk
kelompok yang disebut keluarga (kula warga), warnadharma dan jati; asrama
dharma, kewilayahan atau desa, agama (kepercayaan agama), dan kelompok sosial
lainnya
3.
Agama Buddha
Dalam kehidupan, interaksi pribadi dan masyarakat
sangat berkaitan dan saling menunjang, karena kemajuan pribadi tidak terlepas
dengan adanya orang lain. Hal ini telah ditekankan oleh
Sang Budha dalam pembinaan terhadap para pengikutnya. Seorang budhis yang baik
tidak berpaling dari setiap masalah kemasyarakatan, juga tidak menolak untuk
bekerja demi kebaikan masyarakat. Bagi kehidupan rumah tangga maupun kehidupan
vihara, Sang Budha menggariskan etika sosial atas dasar persaudaraan dan kasih
sayang timbal balik antar manusia dalam hubungan sosial mereka serta
terus-menerus mendorong mereka untuk berdampingan secara damai \dan bahagia.
4.
Agama Katolik
Keluarga sebagai persekutuan pribadi-pribadi
mempunyai makna dan martabat sendiri. Adanya keluarga tidak semata-mata untuk
masyarakat, tetapi keluarga memang sangat berarti bagi masyarakat dan memberi
sumbangan yang tak ternilai kepada masyarakat. Kesejahteraan keluarga tentu
merupakan sumbangan bagi kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat
harus diukur menurut kesejahteraan keluarga. Keluarga Kristiani dapat memberi
sumbangan yang sangat berharga bagi masyarakat dan diharapkan berperan serta
secara aktif dalam pengembangan masyarakat.
5.
Agama Kristen
Dalam hukum kelima, Allah memerintahkan Israel
untuk menghormati orang tua. Ini adalah dasar bagi kehidupan keluarga. Tanpa
rasa hormat terhadap orang tua, keluarga tidak akan lagi mempunyai arti apa
pun. Padahal keluarga adalah unsur yang paling kecil dan inti dari kehidupan
bermasyarakat. Karena itu, keluarga harus mendapat perhatian yang khusus.
Melalui materi pokok ini, peserta didik-siswi diajak menyadari peran
keluarga dalam masyarakat, agar menjadi warga masyarakat yang sesuai dengan
ke-butuhan dan situasi kondisi setempat.
Latihan
I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas !
1.
Jelaskan pengertian keluarga
sebagai sel masyarakat!
2.
Jelaskan peranan dan tanggung
jawab keluarga dalam membangun masyarakat!
3.
Jelaskan pengaruh timbal balik
antara keluarga dan masyarakat!
4.
Jelaskan arti sifat monogami
dalam perkawinan Katolik !
Jelaskan artinya bahwa
kelaarga adalah persekutuan dua pribadi !